Zaman
Globalisasi ini banyak kita saksikan baik dilayar kaca maupun lewat media massa
lainnya tentang orang –orang yang
mehalalkan berbagai cara untuk memperoleh rizki . Halal dan Haram seolah tidak menjadi proritas
utama lagi, malah sering kita dengar peryataan yang menyatakan “ cari yang
haram saja susah apalagi yang halal. Untung rugi didunia menjadi pertimbangan
utama kebanyakan orang sekarang, seakan lupa bahwa hidup didunia ini hanya
sebentar saja . Banyak yang terlenakan dan tersibukan oleh fatmorgana dunia.
Mencari rizki yang halal itu
sangat penting dan menjadi prioritas utama muslim sejati. karena nanti di akherat kelak akan ditanya dari mana kamu dapatkan rizki
itu ? dan untuk apa kau belanjakan ? . Tidak kalah penting juga selalu meluruskan
niat dan tujuan dalam segala aktivitas kita, ini
penting sekali, jangan sampai tujuan
kita hanya untuk dunia saja. Penting untuk kita selalu meluruskan Niat dan
Tujuan.
Dari Zaid bin Tsabit Radhiyallahu Anhu, beliau
berkata, “Kami mendengar Rasulullah Shallallahu 'Alaihi wa Sallam bersabda: “Barangsiapa yang (menjadikan) dunia tujuan utamanya maka Allah akan
mencerai-beraikan urusannya dan menjadikan kemiskinan/tidak pernah merasa cukup
(selalu ada) dihadapannya, padahal dia tidak akan mendapatkan (harta benda)
duniawi melebihi dari apa yang Allah tetapkan baginya. Dan barangsiapa yang (menjadikan) akhirat niat (tujuan utama)nya
maka Allah akan menghimpunkan urusannya, menjadikan kekayaan/selalu merasa
cukup (ada) dalam hatinya, dan (harta benda) duniawi datang kepadanya dalam
keadaan rendah (tidak bernilai di hadapannya)”.” [HR Ibnu Majah 4105, Ahmad
5/183, Ad-Daarimi 229, Ibnu Hibban 680]
ingatlah janji
Allah bagi orang yang bertakwa yaitu akan diberi rizki dari jalan yang tidak
disangka-sangka. Allah Ta'ala berfirman,
"Dan
siapa yang bertakwa kepada Allah, niscaya Allah akan menjadikan untuknya jalan
keluar dan akan memberinya rizki dari arah yang tidak disangka-sangkanya."
(QS. Ath-Thalaq: 2-3).
Dari 'Ali bin Abi Tholhah,
dari Ibnu 'Abbas, beliau menafsirkan ayat tersebut, "Barangsiapa yang
bertakwa pada Allah maka Allah akan menyelamatkannya dari kesusahan dunia dan
akhirat. Juga Allah akan beri rizki dari jalan yang tidak
disangka-sangka." (Tafsir Al Qur'an Al 'Azhim, Ibnu Katsir, 14/32)
Seringkali
banyak orang yang merasa khawatir dengan rezeki yang didapatnya. Padahal
Allah SWT sudah menjamin rezeki setiap makhluknya. Setiap orang, baik itu
seorang muslim atau bukan tetap mendapatkan rezeki dari Allah SWT di dunia ini
karena Allah SWT maha pemurah (Ar-Rahmaan). Kita perlu ikhtiar, doa, dan
tawakal untuk menjemput rezeki yang telah ditentukan oleh Allah SWT tersebut.
Dalam Al-Quran
Surat Huud ayat 6:
“Dan tidak ada
suatu makhluk bergerak (bernyawa) di bumi melainkan semuanya dijamin Allah
rezekinya. Dia mengetahui tempat kediamannya dan tempat penyimpanannya.
Semuanya tertulis dalam kitab yang nyata (Lauh Mahfuzh)”. (QS. Huud (11): 6).
“Dan berapa banyak binatang yang tidak (dapat)
membawa (mengurus) rizkinya sendiri.Allah-lah yang memberi rizki kepadanya dan
kepadamu dan Dia Maha Mendengar lagi Maha Mengetahui.” (QS. Al Ankabut: 60)
Sumber rezeki
sangatlah luas dan dalam. Seluas bentangan bumi dan kedalaman samudra. Sungguh,
di setiap jengkal hamparan bumi dan laut terdapat rezeki yang bisa dikais.
Islam menekankan setiap Muslim agar menjemput rezeki dengan
mengguna kan semua potensi dan kekuatan yang dimilikinya tapi tetap harus
terikat dalam aturan syariat Islam.
Sekarang kita
sudah tahu akan pentingnya meluruskan niat dan tujuan dalam mencari rizki. Mari
sauadaraku kita senantiasa meluruskan
niat dan tujuan agar kita selamat didunia dan akherat, yaitu niat kan segala
aktivitas hanya mengharapkan keridhoan
Allah semata.
No comments:
Post a Comment