Kejayaan suatu umat Islam itu dengan membaca
Al-Qur’an dan mengamalkannya. Namun sebaliknya, musibah yang menimpa umat ini
disebabkan karena sikap acuh tak acuh kepada Al-Qur’an dan meninggalkannya.
Rasulullah saw bersabda: ”Sesungguhnya
Allah Swt meninggikan (derajat) ummat manusia ini dengan Al-Qur’an dan
membinasakannya pula dengan Al-Qur’an” (H.R Muslim). Inilah rahasia mengapa
generasi awal umat Islam (generasi sahabat, tabi’in dan tabi’itabi’in) menjadi
generasi terbaik umat ini sebagaimana dinyatakan oleh Rasul saw.
Karena
mereka mengamalkan Al-Qur’an dan sunnah Rasul saw. Maka Islampun berjaya pada
masa-masa mereka, sehingga tersebar keseluruh penjuru dunia. Namun, setelah
generasi tersebut sampai saat ini umat Islam meninggalkan Al-Qur’an sehingga
umat Islam menjadi lemah dan hina karena dijajah oleh orang kafir, bahkan
dizalimi dan dibunuh seenaknya oleh orang kafir akibat meninggalkan Al-Qur’an.
Al-Qur’an
diturunkan untuk dibaca oleh setiap orang muslim, direnungkan dan dipahami
makna, perintah dan larangannya, kemudian diamalkan. Sehingga ia akan menjadi
hujjah baginya di hadapan Tuhannya dan pemberi syafa’at (penolong) baginya pada
hari Kiamat. Allah SWT telah menjamin bagi siapa yang membaca Al-Qur’an dan
mengamalkan isi kandungannya tidak akan tersesat di dunia dan tidak celaka di
akhirat, dan terdapat dalam firman-Nya: “…. Barangsiapa mengikuti petunjuk-Ku,
ia tidak akan sesat dan tidak akan celaka.” (QS Thaha:123)
Umat
Islam memiliki modal yang sangat besar untuk bersatu, karena mereka beribadah
kepada ilaah (Tuhan) yang satu, mengikuti nabi yang satu, berpedoman kepada
kitab suci yang satu, berkiblat kepada kiblat yang satu. Selain itu, ada
jaminan dari Allah dan Rasul-Nya, bahwa mereka tidak akan sesat selama
mengikuti petunjuk Allah Subhanahu wa Ta’ala, berpegang-teguh kepada Alquran
dan al Hadits.
Allah
Subhanahu wa Ta’alaberfirman,
“.....
Maka jika datang kepadamu petunjuk dari-Ku, lalu barangsiapa yang mengikuti
petunjuk-Ku, ia tidak akan sesat dan ia tidak akan celaka. Dan barangsiapa yang
berpaling dari peringatan-Ku, maka sesungguhnya baginya penghidupan yang
sempit, dan Kami akan menghimpunkannya pada hari Kiamat dalam keadaan buta.
(Q.S Thaha: 123, 124).
Dalam
menjelaskan kedua ayat ini, Abdullah bin Abbas berkata, “Allah menjamin kepada
siapa saja yang membaca Alquran dan mengikuti apa-apa yang ada di dalamnya,
bahwa dia tidak akan sesat di dunia dan tidak akan celaka di akhirat.” [Tafsir
ath Thabari, 16/225].
Nabi
Muhammad shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda,
Aku
telah tinggalkan pada kamu dua perkara. Kamu tidak akan sesat selama berpegang
kepada keduanya, (yaitu) Kitab Allah dan Sunnah Rasul-Nya. (Hadits Shahih
Lighairihi, H.R. Malik; al-Hakim, al-Baihaqi, Ibnu Nashr, Ibnu Hazm. Dishahihkan
oleh Syaikh Salim al-Hilali di dalam At Ta’zhim wal Minnah fil Intisharis
Sunnah, hlm. 12-13).
Al-Qur’an merupakan pedoman, konsep, dan aturan hidup
manusia. Dalam konteks hablum minallah, Al-Qur’an
mengatur relasi hamba dengan khaliqnya. Hubungan vertikal ini
dalam bahasa syariat disebut ibadah seperti shalat, puasa, zakat dan haji.
Sedangkan dalam konteks hablum minan naas, Al-Qur’an
menjelaskan tata cara pergaulan dan hubungan manusia dengan dirinya, manusia
lain dan makhluk Allah lainnya. Hubungan horizontal ini dikenal dengan sebutan
muamalah. Konkritnya, Al-Qur’an memberi petunjuk bagaimana mencapai kebahagiaan
hidup di dunia dan di akhirat.
Rasulullah saw menegaskan bahwa orang yang
terbaik di antara manusia adalah orang yang mau mempelajari dan mengajarkan
Al-Qur’an, sesuai dengan sabdanya, ”Sebaik-baik kalian adalah yang mempelajari
al-Qur’an dan yang mengaja rkannya” (H.R. Bukhari). Oleh karena itu,
orang yang terbaik di dunia ini bukanlah orang yang punya memiliki harta yang
melimpah, jabatan maupun pangkat yang tinggi. Namun, disisi Allah Swt orang
terbaik itu adalah orang yang mau belajar Al-Qur’an dan mengajarkan kepada
orang lain.
Agar
selamat didunia dan akherat sebenarnya Allah telah menurunkan pedoman hidup
kepada manusia yaitu berupa Al Quran. Kita diciptakan didunia ini tentu tidak
main – main ada misi yang harus kita
emban, ada tujuan yang harus kita capai . Hidup didunia ini hanyalah
sebentar saja , ada batasan waktu berada didunia ini . Pilihannya adalah surga atau neraka , Jika manusia berhasil mengarungi hidup
didunia yang fana ini tentu akan masuk surga dan jika gagal akan masuk neraka .
Sekarang kita sudah tahu bila ingin selamat ayo kembali ke Al Quran dan Hadits
sebagai peta kehidupan . Al Quran ini adalah kitab yang benar tidak ada
keraguan didalamnya
Allah
ta'ala berfirman (yang artinya), "Alif lam lim. Inilah Kitab yang tidak
ada sedikit pun keraguan padanya. Petunjuk bagi orang-orang yang
bertakwa." (QS. al-Baqarah: 1-2)
No comments:
Post a Comment